Utama

Friday 14 September 2012

Bila Kerinduan Berlagu Sayu

Bismillah Ya Rahman Ya Rahim

Rasanya telah lama kaku dan diam membisu tanpa kata-kata serta pena yang pegun, Asbab hari ini hati terpanggil-panggil pada satu panggilan kerinduan yang sayu. Benar hati anak diperantauan itu sentiasa berlagu sayu beriramakan kerinduan....Alhamdulillah kerinduan itu sangat akrab dan peneman setia dalam sanubariku....

Entahlah sejak balik bercuti raya nie topik-topik perbualan dengan sahabat seperjuangan dan sekuliah agak sayu sahaja, malah tidak akan lari dari topik rindu mak, ayah dan family..  Rasanya setiap masa tidak ingin berenggang dengan mereka, apa tidaknya asyik "call" mak n ayah je...Ermmmmmmmm rindulah tu......
Dari jauh hanya ingatan setulus ikhlas dan bibir tidak akan jemu terkumat-kamit mendoakan mak dan ayah moga sentiasa dalam redha-Nya, Ya Allah terima kasih atas kurniaan kasih sayang ini.

Lantaran itu, teringat diri pada Kalam-Nya " Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendahlah kamu berbuat baik kepada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya, apabila salah seorang dia antara keduannya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu " ( Surah Al-Isra' ayat 23). Indahkan Kalam-Nya telah menjelaskan pada kita betapa tanggungjawab kita terhadap mak dan ayah itu tersangat besar dan penuh dengan hikmah yang hanya Allah yang tahu disebaliknya. 

Malahan Rasulullah SAW memberi peringatan pada kita dalam ketegasan di dalam sabdanya yang bermaksud: Mahukah kamu aku khabarkan tentang dosa besar? Kami (sahabat menjawab: Ya, tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: “Ada tiga, iaitu menyekutukan Allah, derhaka kepada kedua ibu bapa dan ucapan dusta dan kesaksian dusta, Baginda mengulanginya berkali-kali sehingga kami berkata mudah-mudahan baginda diam.”(Hadis riwayat Imam Al-Bukhari).

Benar dan tersangat benar sabda baginda SAW, kini bila kita melihat dada-dada akhbar ada sahaja anak yang melupakan orang tua mereka, tidakkah mereka sedar atau butakan mata atau telah hitamkah hati itu sanggup memperlakukan insan yang mulia ini sedemikian rupa tanpa secebis kasih sayang dihati. Tidakkan sayu melihat wajah insan mulia ini yang kian dimamah usia, longlailah langkahnya asbab usianya. Ya Allah....Ya Allah sayatnya hati melihat insan semulia ini diperlakukan sedemikian. Diri berbicara bukan hanya bermonolog sahaja, ya benar diri faham dengan kes-kes masyarakat di luar sana berkaitan family yang indah pada nama tapi pada hakikatnya bagai ombak mengempas pantai. Asbab dari itu diri menghargai anugerah kasih sayang yang tak dapat digambarkan. Buat yang mengalami ombak dalam family, yakinlah pada doa dan munajat pada-Nya yang tak putus-putus insyahAllah pelangi akan muncul mewarnai kehidupan.

Ingatlah wahai diri bahawa berkhidmat kepada mak ayah adalah sesuatu yang indah, seindah sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: "Reda  (Allah) ada dalam reda kedua-dua ibu bapa dan kemurkaan-Nya ada dalam kemurkaan kedua-duanya." (Hadis riwayat al-Tabrani). Indahnya hidup dengan limpahan kasih sayang insan mulia ini. Tapai ingin ku kisahkan sesuatu peristiwa di zaman Rasulullah SAW yang kita cintai. Al-kisah disuatu hari Rasulullah SAW telah didatangi oleh seorang lelaki tua, maka terjadilah dialog antara Rasulullah SAW dengan lelaki tua itu hinggakan baginda SAW menitiskan air mata mendengar pengaduan lelaki tua itu. Iaitu lelaki tua itu meluahkan pada baginda SAW " Wahai Rasulullah, anakku telah aku didik sebaiknya tetapi setelah dewasa dia telah menzalimiku" Lantas lelaki tua itu meluahkan kesedihannya pada bait-bait syairnya yang memilukan :

“Ketika engkau masih kecil, tangan ini yang memberimu makan.
“Engkau minum juga aku yang tuangkan. Apabila dirimu sakit, aku berjaga semalaman.
“Kerana sakitmu itu aku mengeluh kerisauan. Tetapi, di saat engkau dewasa dan mencapai tujuan.
“Kulihat pada dirimu apa yang tak ku harapkan. Kau balas aku dengan kekasaran.
“Seakan-akan nikmat dan anugerah engkau yang berikan.”
Mendengar bait-bait syair lelaki tua itu, berlinanganlah air mata Rasulullah SAW seraya bersabda yang bermaksud: Kamu dan hartamu milik ayahmu.” (Ditakhrij oleh Ibnu Majah 2357, Imam Ahmad dalam al-Musnad 6883, Ibnu Hibban dalam sahihnya 409, 4182. Al-Baihaqi dalam al-Sunan 16054).
Semoga al-kisah ini menjadi ikhtibar dan peringatan pada pemilik blog ini dan sahabat sekalian, betapa insan mulia ini adalah permata yang tiada ternilai harganya, tidakkan kita mampu membalas segala pergorbanan mereka walhal dengan harta sekalipun, lantaran itu marilah kita menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua kita....Mak ayah kandung hanya satu di dunia tiada dua,tiga dan yang lain.
* Segala pengisian dalam blog ini adalah dari usrah empunya blog, diadaptasikan sebagai perkongsian bersama.

Tuesday 10 July 2012

Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim

Detik itu kian berlalu masa jua kian meninggalkan kita, kenangan itu jua pergi ditelan waktu yang mendatang tapi ukhwah itu tak akan pernah hilang selagi nafas beralun. Indahnya hidup ini.

Benar jiwa itu sungguh rapuh dan sangat rapuh sekali dihempas badai aduh....jiwa meraung kepedihan
tetapi bila jiwa itu isinya iman lantas di kayuh laju dalam menguatkan diri untuk jiwa yang kuat.

Benar hati itu penuh dengan pelbagai perasaan dan keindahannya meluah rasa...seronoknya hati dikala kegembiraan, malah berbunga-bunga dialun hati itu....Tapi hati itu perlu dijaga jangan sampai ia luluh tanpa panduan...dengan itu relakan ia dihibur dengan kalam-Nya agar ia kuat dalam benteng kebajetan duniawi.

Benar tiap insan mengharapkan cinta, namun hingga terlakarnya bait-bait cinta....tapi ingat sandarkan ia pada pemilik  cinta agung  itu...InsyahAllah cintamu akan terpandu.

Benar kehidupan ini penuh dengan lakaran dan coraknya itulah hikmahnya diberikan akal untuk kita memanfaatkanya sebaiknya dengan landasan hakikat hamba.

Benar...benar...benar dan benar.... Pandulah kapal anda ke destinasi yang indah dan jadilah nakhoda yang terpimpin agar roh islamic itu mewangi disepanjang perjalanan.

Ingatan buat diri ku yang sering lupa....

Sunday 24 June 2012

‎"...Akhirnya Aku Menemukanmu..."

Nasihat ini untuk semuanya…….
Semua yang menginginkan kebaikan.

Nikah itu ibadah…….
Nikah itu suci……….. ingat itu……
... ... ... Memang nikah itu kerana harta,
kecantikan,keturunan dan agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan…..
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan….. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tidak dinafikan bahawa keluarga terbentuk karena cinta….
Namun…… jika cinta engkau jadikan sbg landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah ” ALLAH ” sebagai landasan……
Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akhirat…….
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan……
Niscaya mawaddah, sakinah dan warahmah akan tercapai.

Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam “Istanamu”…..
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan…….
Jika ini kau lakukan “istanamu” tidak akan langgeng..

Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw….
Beliau tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban,
kerana sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meskipun tidak mendapatkan makanan
tersaji dihadapannya ketika lapar……..
Menjahit bajunya yang koyak……..

Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam “istanamu”…..
Disayang, dimanja dan dilayani suami……
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu….
Jika itu engkau lakukan, “istanamu” akan menjadi neraka bagimu

Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu………
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu……
Jika itu engkau lakukan akan celaka….
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah…..
Lihatlah bagaimana Allah menegur ” Nabi “-mu
tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena
menuruti kemahuan sang istri.

Tegaslah terhadap istrimu…..
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah…….
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya……
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth…..
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang…..
Istrimu blh menjadi musuhmu….

Didiklah istrimu…
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya……
Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang
suami Muhammad saw menerima tugas risalah…..

Istrimu adalah tanggung jawabmu….
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah…..
Biarkan mereka menjadi wanita solehah…
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam….
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu…

Jika engkau menjadi istri…
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu…
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah……
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami…..
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang menjaga kehormatannya….
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang mendampingi suami menjalankan misi.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu….
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu….
Jika itu kau lakukan….. Kecintaannya terhadapmu akan
memaksanya menjadi pendurhaka…… jangan……….

Jika engkau menjadi Ayah.....

Jadilah Ayah yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah Ayah yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah Ayah yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah……….
Ajaklah mereka taat kepada Allah…….
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat…….
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah……….
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih…..
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Jika engkau menjadi ibu….
Jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh….
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu….
Jadikanlah mereka mujahid………
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah…..
Jangan biarkan mereka bermanja-manja…..

( ♥♥ RENUNGAN " untuk-ku dan untuk-mu " ♥♥ ) 

Saturday 5 November 2011

Katanya Dirimu seorang Pejuang

Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim

Alhamdulillah dapat jua mencari masa setelah lama tidak bersua dan menulis diruangan  ini, al-maklum exam fever melanda diri. Kini perjuangan juga turut merasa kesepiaan, maklumlah semuanya telah fokus kepada final exam, tetapi dalam pada masa itu jua ,jangan lupa perjuangan pada diri sendiri pula harus terus berjuang tanpa henti, ingat jiwa dan hati kita jua perlu untuk dijenguk-jenguk dan ditanyakan apa khabarnya hari ini. Iman perlu terus seiringgan dengan sedutan nafas yang diberikan secara percuma kepada kita. Dalam pada itu, jadilah mahasiswa yang bukan sahaja hatinya dan tindakannya bersifat pejuang, malahan akademik jua selaras dengan pencapaian yang cemerlang. 
Cuma pada kali ini rasanya tidak banyak yang ingin dicoretkan pada ruangan ini, bagi ku cukuplah untuk kita bersama-sama bermuhasabah diri dengan serendah-rendahnya jiwa hamba, kerana selepas kita semua melalui final exam, cuti pula menjelma dan masing-masing pulang ke kampung halaman, tidak kurang jua yang masih sibuk dengan aktiviti pejuangnya...Mari renungkan................
Katanya kau seorang pejuang, tapi ibadahmu dan amalanmu masih seperti dulu…
Katanya kau seorang pejuang, tapi cinta dunia masih menempati hatimu berbanding cinta Allah dan rasulnya..
Katanya kau seorang pejuang, tapi kau sibuk update isu semasa berbanding alquran 1juzuk sehari..
Katanya kau seorang pejuang, tapi kau sering beralasan untuk berdakwah dan berjihad….
Katanya kau seorang pejuang, tapi kau masih ada karat jahiliyah di hatimu…
Katanya kau seorang pejuang, tapi mutabaah ibadahmu amat meyedihkan…
Katanya kau seorang pejuang, tapi kau sering meniggalkan qiamullail berbanding mengamalkanya…
Katanya kau seorang pejuang, tapi masa rehatmu lebih banyak berbanding masa berdakwah..
Katanya kau seorang pejuang, namun kau sering lalai dan leka berbanding insaf dan sedih…
Katanya kau seorang pejuang, namun kau masih seperti dahulu
Katanya kau seorang pejuang…..




Marilah bersama-sama wahai sahabatku sekalian mari bersama bermuhasabah diri, moga pertemuan kita di semester akan datang semua membawa jiwa-jiwa pejuang yang lebih mantap dan penuh dengan kemantapan syahsiah terpuji. Mari jua menilai arah perjuangan yang selama ini kita perjuangkan bersama di kampus kita yang tercinta ini, moga terus mantap....Peringatan jua pada diri ku yang lemah lagi daif ini...



Friday 16 September 2011

Mampukah aku???

Bismilla...Ar-Rahman..Ar-Rahim

Dikeheningan malam ini aku mencari dan tercari sesuatu jawapan yang pasti..entah mengapa sukarnya untuk aku merungkaikan segalanya..benak ku terasa cukup sarat dengan semuanya..Oh Tuhanku, apalah daya ku si hamba mu yang kerdil ini..Nak diluah tapi keluh lidah memulakan bicara hanya kesayuan menjadi jawapannya, tanpa disedari jatuh jua titisan embun ke muka bumi ini tanpa ku sedari..Ya Allah kuatkan diri ku dalam semua ini..

Wahai hati kuat lah,wahai jiwa tabahlah, wahai diri sabarlah, Ya Allah tak tertanggung rasanya diri hamba ini memikul tanggungjawab dan amanah yang besar ini, terasa sayunya jiwa kala ini...Ingin ku teriak pada alam menyatakan apa yang ku rasa tetapi ia tertahan pada sebuah  sabda Rasulullah s.a.w  " Ajaib bagi orang mukmin kerana bila senang dia bersyukur, lalu diberi pahala,bila susah dia sabar lalu diberi pahala, dalam kedua-dua keadaan dia mendapat keuntungan..." Ya Allah...Ya Allah...Ya Allah...rayu ku

Mampukah diri hamba ini, memikul semua ini, dalam tamsilan diri hamba juga kekurangan ilmu, astagfirullah..astagfirullah..ampunkan diri hamba ini Ya Tuhan.. aku adalah insan kerdil yang jua mencari ilmu Mu yang amat luas dimuka bumi ini, tabahkanlah diri hamba ini, tanggungjawab ini dipikulkan kepada diri hamba dan diberi amanah ini kepada diri hamba, wahai murabbi-murabbi  dan sahibah-sahibahku kepercayaan kalian kepada ku sungguh mulus dan tulus, tetapi mampukah diri hamba ini dalam melaksanakannya, Ya Allah dalam sujudku ku mengadu pada-Mu bantulah diri hamba ini dalam melaksanakan amanah ini, hajat doanya sungguh-sungguh. 

Ketika diri meluahkan hal ini kepada seorang murabbi ku lalu ia menenangkan dan menghiburkan diri ku dengan kalam-Nya yang berbunyi "nescaya tidak ada kekhuwatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (7:38).." Sebaknya dalam diri hamba ini saat murabbi mengalunkan kalam-Nya, 

Teringat di kala dulu bersama sahabat seperjuangan kami berkejar ke sana dan kemari tanpa sedikit pun keluhan dibibir dalam menghadiri majlis ilmu lebih-lebih lagi dalam memahami kitab Bulughul Marham  dan kitab-kitab yang lain dikaji dan difahami dalam setiap sudut hinggakan murabbi tersenyum kegembiraan, belum lagi berkisahkan usrah tarbiyyah yang diterapkan dalam diri kami semua tanpa jemu para murabbi memberikan dan melatih diri kami, kerana pesan murabbi moga selepas mereka tetap ada generasi yang akan menyambung tali perjuangan yang suci ini,ditambah lagi dengan qiammullail yang tidak pernah jemu-jemu dilakukan bersama dengan murabbi tercinta dan sahabat seperjuangan..Ya Allah sesungguhnya Engkau mengetahui betapa aku rindu kan semuanya itu, lebih-lebih lagi bila diri diperantuan.

                     Solat itu tiang agama

Tapi, bila berada diperantauan ini juga para murabbi tetap tidak pernah jemu beri peringatan dan nasihat serta bimbingan, begitu jua sahabat seperjuangan, Ya Allah terima kasih atas segala pemberiaan Mu ini, terasa sayu dan kerinduan yang teramat sangat pada kalian semua, teringat pesanan murabbi  minggu lepas ketika berbual dalam talian ada memetik kata-kata dari seorang pejuang Adeen ini bernama " Sheikh Mustapa Masyhur " berbunyi " Sesungguhnya seorang muslim itu apabila berjalan dijalan dakwah dia tidak berjalan dengan hatinya sahaja, tetapi dia jua membawa bersama hati saudaranya, agar setiap pahala yang didapati sepanjang perjalanannya akan terbias untuk saudara seperjuangannya". Cukup terkesan dengan nasihatnya yang penuh hikmah..

Mampukah diri hamba jua sehebat sahabat sepejuangan yang lain dalam perjuangan yang suci ini, berlari tanpa rasa takut, berjalan dengan tamsilan tawaduk, berakhlak seindah syahsiah muslim dan seindah akhlak baginda s.a.w, berbicara penuh hikmah dalam menghidupkan jiwa hamba,...mampukah diri hamba? mampukah diri hamba ???  Teringat aku dalam sebuah buku bertajuk " La Tahzan " karangan Dr Aid Abdullah Al-Qarni berkata " Hiduplah dengan kehidupan sebagaimana hidupnya kehidupan itu sendiri dengan kebahagian dan kerelaan yang membuat anda selalu hidup gembira "
 

Nukilan ini ku coretkan buat sahabat seperjuangan yang baru memasuki alam universiti dan bergelak mahasiswa/si dan sahabat yang diperantauan duhai sahabat moga tegar  dalam perjuangan dan sentiasa kekal dalam tarbiyyah... Teristimewa buat para murabbi yang sentiasa dalam ingatan moga sentiasa dalam rahmat-Nya...

Wednesday 14 September 2011

Ketika Langkahnya Sayu

Bismillah...Ar-Rahman...Ar-Rahim

Salam penuh kerinduan...dalam tamsilan rindu...dalam syahdunya rindu itu...tatkala jiwa dihimpit kerinduaan...di saat naluri bergojolak dengan kerinduan...ketika mentari memancar sayu bertatahlah kerinduan pada cahayanya..keasyikkan rindu itu berbicara pada tamsilan qalbu yang meronta-ronta...ke arah mana arus dialirkan kerinduan yang berbisik ini...letih dan lelahnya mengamit jiwa pada saat rindu itu berbisik...lantas beralun dan bergempitalah rintihannya si dalam tahajjudnya yang syahdu.

Sayunya langkahnya, bagaikan tiada lagi cahaya pada dirinya, bagaikan alam ini tiada lagi untuknya...bagaikan gersangnya tanaman tanpa sang matahari. Mengapa dan mengapa menerpa dalam pemikiran dan jiwa bergelodak bagaikan ingin menguraikan tamsilan pada cahaya yang kelam. Wahai si pejuang teruskan melangkah tanpa henti..Jangan biarkan langkah mu berlagu sayu, yakinlah pada-Nya pada janji-Nya itu pasti hanya ruang dan waktu membataskan, cepat atau lambat ia pasti terjadi.. 

Teguhkan hati dan langkahmu, hiburkan ia dengan alunan kalimat cinta-Nya agar di sepanjang perjalanan dan langkahan mu terus kepada satu tekad yang nyata.  "dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah تعالى )." ( Luqman: 17)".. Telah jelas dan nyata pada khabar gembira-Nya untuk mu dan bertapa maghfirahnya tersangat meluas di alam ini.

Mehnah itu satu tamsilan buat diri mu dalam meneguhkan langkah mu, benar DIA mendengar segala rintihan mu dan doa mu, ingatlah bahawa sesuatu keadaan itu terjadi tanda rahmat-Nya yang melimpah ruah untuk diri mu bermuhasabah di dalam senang dan gembira, kerana ia adalah salah satu makanan pada jiwa mu, agar ketika diri mu dihempas oleh badai dan ombak, langkahan mu tetap teguh dan kuat, tanpa merasa sedikit pun kegentaran.. Menah itu jua memberi mu seribu ruang dan peluang untuk sentiasa mendapat perhatian-Nya tanpa DIA membiarkan diri mu hanyut di alam yang pana ini..


Aturlah langkah mu wahai si pejuang jangan sesekali langkahmu sayu di jalan yang suci ini, isilah jiwa mu dengan kekuatan muhasabah di sepertiga malam agar tetap jiwa itu kuat, berilah qalbu mu makanan yang sewajarnya dalam alunan suara yang syahdu dalam kalam-Nya yang indah. Dalam perjalanan mu jadikan akhlak baginda dan srikandi dan para mujahidah dan mujahid yang merasakan indah di jalan perjuangan ini.. Kerdilnya diri mu dalam hakikat hamba tetapi jiwa, pemikiran, dan roh mu dibangunkan dengan satu tarbiyah yang cukup mantap.. Ingatlah wahai si perjuang kerdil  teruskan langkah mu tanpa henti moga pelayaran mu memberi pengajaran dan nasihat berguna pada umat sejagat yang hatinya masih berhajat pada adeen yang syumul ini...DIA sentiasa ada dalam langkahan mu dan doa mu...




Tetapkan hati dan teruskan langkahan mu.....hajat doanya...

Saturday 10 September 2011

PERJALANAN SEBUAH CINTA

Bismillah...Ar-Rahman...Ar-Rahim

Syukurlillah.......sungguh...sungguh syukurnya kita masih diberi kesempatan melihat awan yang biru, mendengar kicauan burung yang merdu, melihat terbit dan terbenamnya fajar...indahnya hidup ini, mekarnya bunga kembang di pagi hari, segarnya, damainya embun di pagi hari...emmm..emmm.emmm, bila rindu dan cinta berbicara, lagi mewarnai kehidupan ini dengan serinya rindu dan cinta itu, berlagulah irama yang merdu, beralunlah jiwa pada nalurinya...Ketika perjalanan sebuah cinta itu tercari-cari sebuah kepastian cinta di alam ini, mencari dan terus mencari, tanpa jemu , tanpa lelah ,beralunlah sebuah perjalanan yang mana nakhodanya berlayar bersama hajat yang menjulang dalam sebuah perjalanan cinta. Di manakah ? cinta yang akan memberi sebuah inspirasi, sebuah harapan, sebuah cita-cita, sebuah penghargaan, sebuah jalinan kesatuan, sebuah makna kehidupan...Belayarlah dalam sebuah perjalanan...

Cinta itu, mengajar erti perjuangan dan rintihan pada pemilik-Nya, dengan cinta yang hakiki.. Sungguh jiwa itu sunyi, tanpa cinta bersendirilah diri dalam pelayaran ini, tetapi sebuah perjalanan cinta itu membawa diri untuk mengenal erti sebenar cinta, beralunlah kalimat Al-Mujaadalah :11, {Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan } pada bibir si pencari cinta, maka berlayarlah ia pada pencarian arah ke arah pencarian ilmu dan mencintai ilmu, kerana ia yakin bahawa mengenal ilmu itu penting sebelum beramal, mengenal sebuah perkataan dan mencari erti sebenar ILMU dalam perjalanan sebuah cinta. Dari tamsilan itu, melangkahlah kaki ini, dengan satu sebuah langkahan bertemu-Nya disepertiga malam..

Besarnya hajat cinta itu bersama alunan dan rintihan untuk syafaatnya...Oh...oh...oh kekasih yang dirindui;...benar dalam sabda baginda berbunyi " Orang  yang lebih berhak mendapat syafaatKu pada hati kiamat ialah orang yang lebih banyak selawatnya kepadaKu", {Ibnu Masud }...Gembiralah jiwa yang kerana cintanya mengalunkan kalimah " Allahumma shalli 'alaa Muhammad ".... Begitulah cinta mengajar secebis jiwa pada rindu yang bermakna, rindu yang membawa pada syahsiah dan suri teladan yang mantap dalam melayari perjalanan sebuah cinta..

Ketika maka cinta berbicara, lalu terungkaplah alunan kasih sayang yang syahdu pada diri hamba, hajatnya pada sujudnya yang syahdu di malam yang gelap dan sunyi yang hanya bulan dan bintang penyerinya...Sungguh cinta itu berbicara dengan syahdunya dalam kalimat dan hajat yang sungguh-sungguh agar dirinya jua menjadikan cintanya belayar pada sang Khaliq yang tiada tandingannya, tidak mengharap pada kesempurnaa cukuplah pada pandangan redha-Nya dan limpahan rahmat-Nya serta indahnya maghfirah....Allahuma...Lahirkan kekuatan yang luar bisa pada cintanya meghala pada alunan indah dalam surah As-Saff :4 "Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang untuk membela ugama_Nya dalam barisan yang teratur rapi seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun kukuh."...........



Panjangnya dan ranjaunya perjalanan sebuah cinta itu, hinggakan dahagakan pada ;



Dengan itu, lahirlah perjalanan sebuah cinta yang abadi, Pilihan perjalanan sebuah cinta itu pada pilihan diri kita sebagai insan, ada yang memilih perjalan yang singkat tapi binasa pada akhirnya, ada yang memilih perjalanan yang jauh dan sempit serta berliku, lagi penuh onak duri tapi pada akhirnya jiwa yang damai...Ayuh pilihan anda yang tentukan lakarlah dari sekarang perjalanan sebuah cinta anda...Semoga berkemudi pada Cinta-Nya yang hakiki.